Jenis-jenis Narkoba Berbahaya dan Efek Sampingnya
Anda mungkin mengenal narkoba seperti ganja atau sabu-sabu. Namun, yang membedakan jenis jenis narkoba tersebut tidak hanya dari bentuknya saja, tetapi juga dari efek yang ditimbulkan.
Sudah bukan rahasia umum bahwa narkoba sering kali disalahgunakan dan dijadikan salah satu pelarian dari berbagai masalah yang dihadapi.
Mirisnya lagi, beberapa oknum bahkan sengaja mengedarkan dan memperjualbelikan narkoba.
Apa itu narkoba?
Secara umum, kebanyakan orang memahami pengertian narkoba sebagai obat-obatan terlarang.
Menurut Badan Nasional Narkotika (BNN) Republik Indonesia, narkoba adalah zat atau obat yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara itu, menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1, narkotika adalah zat buatan atau yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Zat atau obat tersebut dapat berfungsi sebagai obat penghilang nyeri dan memberikan ketenangan. Namun, Anda bisa terkena sanksi hukum jika disalahgunakan penggunaannya.
Jenis-jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan
Semua jenis narkoba berbahaya bila disalahgunakan dan berpotensi menimbulkan ketergantungan. Meskipun demikian, tiap narkoba memiliki efek yang berbeda-beda terhadap manusia.
Selain memahami apa itu narkoba, Anda juga perlu mengenal jenis-jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan.
Stimulan
Tidak banyak orang yang mengetahui apa itu narkoba stimulan. Narkoba jenis stimulan memberikan efek yang dapat mempercepat sinyal antara otak dan badan.
Narkoba jenis ini mampu membuat pemakainya merasa lebih segar, percaya diri, berenergi, dan bersemangat. Umumnya, pemakai narkoba jenis stimulan akan merasakan kegelisahan, detak jantung yang makin cepat, nafsu makan yang berkurang, serta naiknya suhu tubuh dan tekanan darah.
Efek samping dari narkoba jenis stimulan adalah paranoia, panik, kram perut, kejang, dan kecemasan. Contoh macam-macam narkoba jenis ini adalah ekstasi atau MDMA, amfetamin, sabu, dan kokain.
Depresan
Berbeda dengan narkoba jenis stimulan, narkoba jenis depresan memperlambat sinyal antara otak dan tubuh yang membuat pemakainya menjadi lebih tenang dan rileks.
Pemakai narkoba ini umumnya akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan bergerak, serta sulit untuk memberikan respons terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Efek samping dari jenis narkoba depresan adalah tidak sadarkan diri, mengantuk, mual dan muntah, serta kematian. Contoh narkoba jenis depresan yang umumnya beredar adalah heroin, morfin, ganja, dan sebagainya.
Halusinogen
Narkoba jenis halusinogen mempengaruhi persepsi akan realita yang dilihat karena berefek pada panca indra. Pemakainya akan merasakan, melihat, mendengar, dan mencium berbagai hal yang berbeda dari normalnya. Narkoba jenis halusinogen mampu memberikan efek pusing, disorientasi, kebas, sensasi seperti melayang, dan kebingungan pada pemakainya.
Efek samping yang dapat timbul akibat pemakaian adalah kehilangan memori, peningkatan detak jantung, panik dan menjadi agresif, halusinasi, kecemasan, dan peningkatan detak jantung. Contoh narkotika jenis halusinogen yang umumnya beredar adalah LSD, PCP, magic mushroom, dan sebagainya.
Jenis-jenis narkoba yang sering beredar di masyarakat
Terdapat berbagai macam narkoba dengan efek dan bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis narkoba yang sering beredar di masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri sekaligus keluarga.
1. Ganja
Ganja adalah salah satu dari macam-macam narkoba yang beredar di Indonesia. Dikenal sebagai mariyuana atau cimeng, ganja merupakan narkoba jenis stimulan, depresan, dan halusinogen.
Narkoba ini berasal dari tanaman Cannabis sativa dan dapat digunakan dengan cara diisap seperti rokok ataupun dicampurkan ke dalam hidangan yang dimasak. Ganja dikenal dapat memicu sensasi menenangkan.
Efek penggunaan ganja bisa menyebabkan:
- Masalah pernapasan
- Gangguan perkembangan otak dan kognitif
- Meningkatnya risiko serangan jantung
- Kecemasan
- Keinginan bunuh diri
- Depresi
- Peningkatan detak jantung.
2. Sabu
Selain ganja, methamphetamine atau sabu juga termasuk salah satu narkoba yang sering ditemui di Indonesia.
Sabu merupakan jenis narkoba stimulan dan biasanya berbentuk bubuk putih yang dapat diisap, ditelan, dan disuntik.
Obat psikotropika ini menimbulkan efek menyenangkan dengan durasi yang cepat. Oleh karena itu, pengguna sabu akan terus-menerus memakainya untuk merasakan efek tersebut yang menyebabkan ketergantungan.
Pemakaian sabu berisiko menyebabkan:
- Bertambah cepatnya pernapasan
- Penurunan berat badan yang ekstrem
- Kenaikan suhu tubuh dan tekanan darah
- Detak jantung yang makin cepat
- Masalah pada gigi dan gusi
- Luka-luka pada kulit.
3. Ekstasi atau MDMA
Ekstasi merupakan jenis narkoba stimulan dan halusinogen yang dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau tablet, serta dapat disuntikkan ke pembuluh darah atau diisap.
Ekstasi memicu sensasi menyenangkan, peningkatan energi, dan membuat pemakainya merasa lebih dekat dengan orang-orang sekitarnya.
Saat efek ekstasi hilang, penggunanya akan mengalami:
- Masalah tidur
- Depresi
- Kebingungan
- Kecemasan
- Tegang otot
- Mual
- Meningkatnya tekanan darah dan detak jantung
- Penglihatan kabur
- Berkeringat atau menggigil
- Pusing.
4. Kokain
Kokain termasuk narkoba paling berbahaya yang berisiko tinggi menimbulkan ketergantungan. Narkoba stimulan ini berasal dari tanaman coca dan bisa ditemukan dalam berbagai bentuk.
Kokain dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah ataupun dengan cara mengisap uap atau bubuk kokain.
Bentuk-bentuk narkoba tersebut dapat menimbulkan sensasi menyenangkan yang membuat pemakainya ingin menggunakannya secara terus-menerus.
Di sisi lain, efek samping yang disebabkan penggunaan kokain adalah:
- Meningkatnya tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh
- Nafsu makan menurun
- Kerusakan atau serangan jantung
- Kram perut
- Mual
- Stroke
- Kehilangan indera penciuman
- Kesulitan menelan
- Mimisan
- Kematian.
Meskipun memiliki efek yang berbeda-beda, penyalahgunaan narkoba umumnya dapat merusak tubuh dan bahkan membahayakan nyawa. Artikel ini direview oleh: Galih Ega Farrasetia.
You may also like
Archives
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
- March 2022
- February 2022
- January 2022
- December 2021
- November 2021
- October 2021
- September 2021
- August 2021
- July 2021
- June 2021
- May 2021
- April 2021
- March 2021
- February 2021
- January 2021
- December 2020
- November 2020
- October 2020
- September 2020
- August 2020
- July 2020
- June 2020
- May 2020
- April 2020
- March 2020
- February 2020
- January 2020
- December 2019
- November 2019
- October 2019
- September 2019
- August 2019
- July 2019
Categories
- Agama
- Aplikasi
- Asuransi
- Berita
- Bisnis
- cara mencairkan saldo
- Ekonomi
- Events
- fashion
- Film
- Gadget
- game
- Gaya Hidup
- Hosting
- Hukum
- Internet
- Investasi
- jasa desain rumah
- Kecantikan
- Keluarga
- Kesehatan
- Keuangan
- Kolam Renang
- Kursus Bahasa Inggris
- Kursus IELTS
- Label Barcode
- Makanan
- Masjid
- Mobile
- Nasi Tumpeng
- News
- Olahraga
- Otomotif
- Pendidikan
- Perumahan
- Politik
- Pulsa
- resep masakan
- Ritel
- Sablon Baju
- Selebritis
- sewa apartemen
- Teknologi
- Traveling
- Uncategorized
- Videos
- Wisata