Perbandingan Antara Property Syariah vs Property Konvensional
Bagi para calon pembeli property, mereka sering membuat perbandingan antara property syariah vs property konvensional terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Di Indonesia ada beberapa jenis property yang tersedia, dan property syariah serta property konvensional termasuk dalam jenis property tersebut.
Property syariah sendiri adalah jenis property yang sistem transaksinya berjalan sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan property konvensional adalah jenis property yang pada umumnya kita temui, mereka memiliki aturan yang telah ditetapkan oleh suatu bank dan developer itu sendiri.
Meskipun awalnya property konvensional lebih berkembang pesat, tapi saat ini property syariah sudah semakin meningkat hingga 11,23% per tahunnya dan diprediksi akan semakin meningkat. Sebab, masyarakat Indonesia dari kalangan Muslim mulai sadar akan bahayanya riba sehingga mereka lebih memilih property syariah.
Property Syariah vs Property Konvensional
Perbedaan dari kedua jenis property ini bisa dibilang cukup banyak, tapi meskipun begitu kedua jenis property tersebut sama-sama memiliki keuntungan tergantung pembelinya. Berikut perbedaan yang dimiliki property syariah dan property konvensional:
-
Pihak yang terlibat
Dari segi pihak yang terlibat sangatlah berbeda. Property syariah lebih merupakan pihak yang melakukan transaksi langsung antara developer dengan konsumen, sedangkan property konvensional melibatkan beberapa pihak, developer > bank > barulah sang konsumen.
-
Denda
Dari segi denda pun kedua jenis property ini berbeda, jika property syariah tidak mengenal adanya denda karena mereka selalu mencari solusi yang sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak dan menganggap denda sama dengan riba, property konvensional menerapkan denda untuk konsumen atau pembeli yang pembayarannya menunggak.
-
Sita
Sistem penyitaan mereka juga berbeda. Karena menurut kaidah-kaidah Islam sistem penyitaan tidak diperbolehkan, jadi property syariah tidak menerapkan sistem ini. Di property syariah ketika si konsumen gagal memenuhi kewajibannya untuk melunasi pembayarannya, developer akan menyarankan konsumen untuk menjual propertinya dengan bantuan mereka, lalu hasil penjualan tersebut baru dipakai untuk membayar cicilan yang kurang.
Hal ini berbeda dengan property konvensional yang menerapkan sistem penyitaan jika sang konsumen gagal melunasi cicilan mereka.
-
Asuransi
Jika di property konvensional asuransi merupakan aspek yang harus diterapkan untuk menjamin keamanan para konsumen, di property syariah asuransi termasuk hal yang bertentangan dengan syariah Islam sehingga mereka tidak menerapkan sebuah asuransi untuk melindungi rumah yang kamu miliki.
-
Administrasi
Karena property konvensional melibatkan bank, jadi mereka juga menerapkan BI Checking untuk mengetahui riwayat keuangan calon debitur. Berbeda dengan property syariah yang sama sekali tidak melibatkan suatu bank sehingga tidak ada sistem BI Checking.
-
Transaksi
Dari segi transaksinya kedua jenis ini juga berbeda, jika property konvensional hanya mengenal sistem jual-beli selayaknya, property syariah menggunakan beberapa akad, yaitu:
- Akad Murabahah (Jual-beli)
- Akad Ijarah (Sewa)
- Akad Ijarah Muntahiya (Sewa beli)
- Akad Musyarakah Mutanaqishah (Kepemilikan bertahap)
-
Jangka waktu
Di property syariah mereka menerapkan jangka waktu pelunasan cicilan hanya sampai 15 tahun, sedangkah di property konvensional mereka bisa menerapkan jangka waktu pelunasan cicilan hingga 25 tahun.
Daftar Property Syariah dan Property Konvensional
Karena di Indonesia kedua jenis property ini sudah gampang untuk ditemukan, jadi tidak susah untuk membedakannya. Dan berikut daftar property syariah:
- Sharia Green Land
- Royal Orchid Villa
- Royal Bridea Indonesia
- Bumi Salsabila Indah
- Griya Radja Pancasan Asri
- dst
Sekarang mari menyebutkan daftar property konvensional:
- Taman Cendana Indah
- Citra Indah City
- Sevila Residence
- Puri Permai
- The Samudra Residence
- dst
Sampai disini saja pembahasan kita tentang property syariah vs property konvensional. Semoga artikel ini dapat membantu para calon pembeli rumah dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
You may also like
Archives
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
- March 2022
- February 2022
- January 2022
- December 2021
- November 2021
- October 2021
- September 2021
- August 2021
- July 2021
- June 2021
- May 2021
- April 2021
- March 2021
- February 2021
- January 2021
- December 2020
- November 2020
- October 2020
- September 2020
- August 2020
- July 2020
- June 2020
- May 2020
- April 2020
- March 2020
- February 2020
- January 2020
- December 2019
- November 2019
- October 2019
- September 2019
- August 2019
- July 2019
Categories
- Agama
- Aplikasi
- Asuransi
- Berita
- Bisnis
- cara mencairkan saldo
- Ekonomi
- Events
- fashion
- Film
- Gadget
- game
- Gaya Hidup
- Hosting
- Hukum
- Internet
- Investasi
- jasa desain rumah
- Kecantikan
- Keluarga
- Kesehatan
- Keuangan
- Kolam Renang
- Kursus Bahasa Inggris
- Kursus IELTS
- Label Barcode
- Makanan
- Masjid
- Mobile
- Nasi Tumpeng
- News
- Olahraga
- Otomotif
- Pendidikan
- Perumahan
- Politik
- Pulsa
- resep masakan
- Ritel
- Sablon Baju
- Selebritis
- sewa apartemen
- Teknologi
- Traveling
- Uncategorized
- Videos
- Wisata